Sudah diketahui sejak lama, bahwa darah sangat berperan penting dalam tubuh manusia. Bahkan kebutuhan pasokan darah manusia tiap harinya bisa mencapai ribuan bahkan jutaan kantung banyaknya. Oleh karena itu, sekarang ini sering sekali diadakan donor darah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, apakah Anda pernah terpikir mengenai pentingnya transfusi darah, bagaimana resikonya dan apa efek sampingnya?
Salah satu penyebabnya adalah karena kebutuhan darah di Indonesia itu tinggi. Dari mulai penggunaannya untuk menolong persalinan, mengobati penyakit, dan juga penanganan ketika terjadi suatu kecelakaan yang mengakibatkan korban kehilangan banyak darah. Simak ulasan transfusi darah selengkapnya dalam artikel ini!
Apa tujuan dari transfusi darah?
Transfusi darah adalah prosedur medis rutin di mana darah yang disumbangkan diberikan kepada Anda melalui tabung sempit yang ditempatkan di dalam pembuluh darah di bagian lengan. Jenis-jenis transfusi darah termasuk sel darah merah, plasma beku segar (FFP), trombosit, dan kriopresipitat. Transfusi darah bertujuan untuk menggantikan darah dalam tubuh seseorang yang hilang akibat operasi, cedera, penyakit, gangguan pendarahan, dan alasan lainnya.
Manfaat transfusi darah adalah dapat menyelamatkan nyawa seseorang dan menurunkan risiko komplikasi akibat kehilangan darah yang parah. Pendarahan yang banyak bisa menyebabkan kadar hemoglobin menurun drastis, sehingga menyebabkan kerusakan pada banyak organ tubuh karena kekurangan oksigen.Transfusi darah biasanya terjadi tanpa komplikasi. Ketika komplikasi memang terjadi, biasanya ringan dan tidak berbahaya. Selain itu, mengapa transfusi darah begitu penting dan saat ini banyak yang menyebutnya tindakan yang mahal? Hal ini terjadi karena tidak semua orang dengan mudahnya menyumbangkan darahnya.
Proses pengambilan darah dari pendonor akan melalui beberapa tahapan yang bisa memakan waktu hingga enam jam lamanya. Setelah melalui proses panjang itu, barulah darah bisa diberikan. Proses yang harus dilalui antara lain adalah uji kelayakan bebas dari penyakit HIV, Malaria dan Hepatitis. Kualitas darah pun menjadi prioritas penelitian. Lalu, untuk mendapatkan transfusi darah, terkadang pasien harus merogoh kantungnya dalam-dalam. Harga setiap kantung darah yang bisa mencapai Rp 360.000.
Apa yang harus diperhatikan saat transfusi darah?
Sebelum menerima transfusi darah, perawat akan memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh pasien. Tenaga kesehatan ini juga akan memastikan bahwa golongan darah pendonor cocok dengan golongan darah pasien. Kemudian, proses ini akan dilakukan dilakukan dengan memasukkan jarum ke salah satu pembuluh darah. Lalu, darah sumbangan yang disimpan dalam kantong plastik akan memasuki aliran darah pasien melalui infus.
Pasien akan duduk atau berbaring saat menjalani prosedur ini. Transfusi darah biasanya memakan waktu satu hingga empat jam, tergantung bagian darah mana yang diterima dan berapa banyak yang dibutuhkan. Seorang perawat akan memantau pasien sepanjang prosedur dan mengukur tekanan darah, suhu, dan detak jantung pasien. Beberapa orang bisa mengalami reaksi saat menerima transfusi darah. Segera beritahu perawat bila mengalami:
- Demam.
- Sesak napas.
- Panas dingin.
- Gatal yang tidak biasa.
- Nyeri dada atau punggung.
- Perasaan gelisah.
Setelah prosedur selesai, jarum dan selang infus akan dicabut. Pasien mungkin bisa mengalami memar kecil di sekitar lokasi jarum, tapi ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Namun, beritahu dokter bila mengalami sesak napas atau nyeri dada atau punggung pada hari-hari setelah transfusi darah.
Penyakit apa saja yang harus di transfusi darah?
Melansir laman Medical News Today, risiko transfusi darah diantaranya seperti demam, cedera paru-paru, tekanan pada sistem peredaran darah karena volume darah yang besar, sistem kekebalan tubuh atau reaksi alergi terhadap darah yang disumbangkan, terlalu banyak zat besi dalam sistem, peningkatan risiko reaksi alergi dengan frekuensi transfusi yang lebih tinggi, sesak nafas, sakit kepala, cemas, gelisah, syok, nyeri dada, nyeri punggung dan reaksi transfusi biasanya berlangsung lambat yaitu antara 24 jam sampai 2 minggu setelah transfusi selesai.
Prosedur Transfusi Darah
Sebelum melakukan transfusi darah, prosedurnya akan dijelaskan kepada Anda dan Anda akan diminta untuk menandatangani formulir persetujuan. Sampel darah Anda juga akan diambil untuk diperiksa golongan darah Anda. Anda hanya akan diberi darah yang aman untuk seseorang dengan golongan darah Anda. Diperlukan waktu hingga 4 jam untuk menerima 1 kantong darah, tetapi biasanya lebih cepat dari ini. Anda biasanya dapat segera pulang, kecuali jika Anda merasa tidak sehat atau membutuhkan banyak darah. Berikut prosedur selama transfusi darah:
- Anda duduk atau berbaring di kursi atau tempat tidur.
- Jarum dimasukkan ke pembuluh darah di lengan atau tangan Anda.
- Jarum terhubung ke tabung dan sekantong darah.
- Darah mengalir melalui tabung ke pembuluh darah Anda.
Dari ulasan di atas, dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa transfusi darah adalah suatu prosedur medis yang penting dan bermanfaat untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang membutuhkan. dengan mengetahui hal ini, Anda mungkin bisa lebih tertarik untuk menyumbangkan darah Anda jika diperlukan. Karena setetes darah Anda, bisa berarti banyak pada kehidupan orang lain yang membutuhkannya.