Dalam tubuh, darah memiliki peranan penting bagi tubuh, salah satunya adalah menghantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Namun jika terdapat kelainan, tentunya dapat mengakibatkan berbagai gangguan. Gejala dari setiap jenis kelainan darah pun bisa berbeda-beda. Untuk mengetahui mengenai jenis kelainan darah lebih lanjut, yuk simak ulasan berikut ini.
Apa itu Kelainan Darah?
Kelainan darah adalah kondisi yang bisa membuat sebagian dari darah Anda tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik. Adapun beberapa tugas dari darah, yaitu sebagai berikut:
- Sel darah merah: Membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda.
- Sel darah putih: Membantu melindungi tubuh dari berbagai infeksi.
- Trombosit: Berfungsi untuk menggumpalkan darah, sehingga Anda tidak mudah mengalami pendarahan.
Kelainan darah tersebut bisa bersifat kanker maupun non-kanker, dan bisa menyebabkan gejala-gejala tertentu. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui berbagai gejala dari jenis kelainan darah untuk bisa mengatasinya sedini mungkin. Sebab, kelainan darah bisa mengancam jiwa.
Baca Juga : Fungsi, Jenis, dan Biaya Cek Gula Darah yang Sebaiknya Anda Tahu
Jenis Kelainan Darah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa setiap dari jenis kelainan darah bisa berbeda-beda gejalanya. Untuk itu, yuk pahami beberapa dari jenis kelainan darah agar Anda bisa lebih waspada.
1. Anemia Pernisiosa
Jenis kelainan darah yang pertama adalah anemia pernisiosa, yang merupakan salah satu kondisi autoimun yang mencegah tubuh Anda menyerap vitamin B12. Nutrisi ini sendiri membantu untuk membentuk sel darah merah dalam tubuh serta memaksimalkan fungsi saraf. Kondisi defisiensi B12 ini bisa mengakibatkan Anda memiliki sel darah merah yang sedikit untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Melansir dari Cleveland Clinic, Anda bisa mengalami anemia pernisiosa ini selama beberapa tahun sebelum Anda dapat melihat perubahan pada tubuh. Jika tidak ditangani dengan cepat, anemia ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf. Berikut adalah beberapa gejala dari anemia pernisiosa, yaitu sebagai berikut:
- Diare
- Sakit kepala ringan saat berdiri
- Selera makan yang menurun
- Kulit pucat (termasuk dengan penyakit kuning ringan)
- Gusi berdarah
2. Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi adalah bentuk anemia yang paling umum, yang mempengaruhi sel darah merah Anda. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh tidak mempunyai cukup zat besi untuk membuat hemoglobin. Pada awal terkena anemia defisiensi besi, mungkin Anda akan merasa tubuh baik-baik saja, namun seiring dengan waktu anemia ini bisa membuat Anda cukup lelah dan lemah.
Di bawah ini adalah beberapa dari gejalanya, antara lain:
- Kelelahan
- Panas dingin
- Sesak nafas
- Pusing
- Sulit berkonsentrasi
- Sakit kepala
Apabila Anda mendapati gejala-gejala seperti di atas, Anda perlu untuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga : 5 Persiapan Sebelum Donor Darah yang Wajib Anda Tahu
3. Thalasemia
Kelainan darah thalasemia adalah salah satu jenis kelainan darah yang disebabkan oleh genetik. Apabila Anda mengalami kelainan ini, Anda menghasilkan sedikit protein hemoglobin yang sehat. Tentunya hal ini bisa berakibat pada anemia, sebab Anda kurang memiliki sel darah merah yang sehat.
Seseorang yang memiliki thalasemia bisa mengakibatkan gejala kelainan darah seperti:
- Masalah pada pertumbuhan
- Pubertas yang tertunda
- Kelainan tulang, seperti contoh osteoporosis
- Limpa yang membesar (organ perut yang berfungsi melawan infeksi)
Untuk thalasemia tingkat parah, bahkan bisa mengakibatkan nafsu makan yang buruk, dan urin yang berwarna gelap atau berwarna seperti teh.
4. Megaloblastik Anemia
Jenis kelainan darah yang selanjutnya adalah megaloblastik anemia, yang menyebabkan sumsum tulang Anda menghasilkan sel darah merah yang tidak normal. Ini dapat terjadi ketika Anda tidak cukup memiliki vitamin B12 atau vitamin B9. Sel-sel yang tidak normal ini berukuran besar, sehingga tidak dapat keluar dari sumsum tulang untuk kemudian masuk ke aliran darah.
Beberapa gejala kelainan darah megaloblastik anemia antara lain:
- Kelelahan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
- Kelemahan pada otot
- Kulit yang cenderung pucat
- Sesak nafas
- Pusing
5. Diamond-Blackfan Anemia
Jenis kelainan darah yang selanjutnya adalah Diamond-Blackfan anemia, yang merupakan salah satu kelainan darah langka dan mempengaruhi sumsum tulang belakang. Ini merupakan jenis anemia yang diturunkan (genetik). Selain itu, kondisi jenis kelainan darah Diamond-Blackfan anemia merupakan kondisi kronis. Sehingga, orang yang mengalami kondisi ini perlu perawatan medis seumur hidup untuk memantau komplikasinya.
Berikut adalah gejala kelainan darah anemia jenis ini, yaitu antara lain:
- Kelelahan
- Kesulitan bernapas (dyspnea)
- Pucat
- Kepala kecil, untuk gejala yang lebih parah
- Pertumbuhan yang tertunda
Baca Juga : Ini Efek Samping Donor Darah, Apakah Berbahaya?
Cara Pengobatan yang Dapat Dilakukan
Pertama-tama, sebelum melakukan pengobatan, Anda perlu melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan sebelum didiagnosa kelainan darah. Mungkin, Anda juga perlu untuk melakukan tes darah. Seperti contoh tes hemoglobin, tes hematokrit (persentase sel darah), dan pemeriksaan jumlah retikulosit (sel darah merah belum matang).
Beberapa yang dapat dilakukan untuk mengobati kelainan darah yaitu antara lain:
- Transfusi darah dan trombosit: Bertujuan untuk meningkatkan sel darah merah bagi penderita anemia berat.
- Antikoagulan: Obat-obatan antikoagulan bisa membantu gangguan pembekuan darah agar darah tidak mudah membeku.
- Suplementasi faktor pertumbuhan: Perawatan ini bisa membantu merangsang sumsum tulang belakang sehingga dapat menghasilkan sel darah merah dan putih tambahan.
Demikianlah pembahasan mengenai jenis kelainan darah, yang perlu Anda waspadai. Perhatikan apabila Anda mengalami gejala-gejala kelainan darah seperti di atas. Manfaatkan layanan pengambilan darah dari Plebo untuk mengetahui diagnosis penyakit Anda. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut. Semoga bermanfaat ya!