Analisa Gas Darah: Pengertian, Tujuan, dan Prosedur Pemeriksaannya

analisa gaas darah

Dalam dunia medis, dikenal prosedur analisa gas darah. Analisa gas darah merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan guna mengukur jumlah oksigen serta karbon dioksida dalam darah. Tak hanya itu, pemeriksaan ini juga dapat menentukan jumlah pH darah serta tingkat keasaman darah.

Ada sejumlah penyakit yang dapat terindikasi melalui pemeriksaan darah ini. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai analisa gas darah serta prosedur pemeriksaannya, yuk simak ulasan berikut ini!

Apa itu Analisa Gas Darah

Seperti yang telah disinggung diatas, analisa gas darah atau yang dikenal dengan arterial blood gas adalah tes pemeriksaan kadar oksigen, karbon dioksida, serta keasaman pada darah. Yang disebut dengan gas darah disini adalah sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen serta karbon dioksida ke seluruh tubuh. 

Gas darah sangat berhubungan dengan organ paru-paru yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Itulah mengapa tes analisa gas darah umumnya dilakukan untuk melihat fungsi organ paru-paru. 

Meskipun demikian, analisa gas darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa organ lain seperti jantung, ginjal, serta mendeteksi berbagai penyakit lainnya yang muncul akibat ketidakseimbangan distribusi oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh. Contohnya seperti pusing, mual, sesak napas, serta hilangnya kesadaran.

Tujuan atau Indikasi Analisa Gas Darah

Tujuan dilakukannya analisa gas darah adalah untuk mengukur kemampuan paru-paru, apakah masih bekerja secara normal atau tidak. Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk melihat asam tidaknya darah serta tinggi rendahnya tekanan oksigen dan karbon dioksida. 

Kadar darah yang tidak normal, misal terlalu asam, tekanan oksigen rendah atau tekanan karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan beberapa penyakit atau gangguan seperti:

  • Gagal ginjal
  • Diabetes
  • Gagal jantung
  • Henti jantung
  • Syok septik
  • Sepsis berat
  • Keracunan
  • Overdosis obat-obatan
  • Asma
  • Pneumonia
  • Gagal hati

Jadi dengan adanya tes analisa gas darah, dokter dapat menegakkan diagnosa yang tepat jika pasien menderita salah satu penyakit diatas. Tak hanya itu, tes analisa gas darah juga dilakukan untuk mengetahui proses metabolisme tubuh serta sistem peredaran darah.

Prosedur Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Lantas bagaimana tes analisa gas darah dilakukan? Tes dilakukan dengan cara mengumpulkan darah dari arteri terlebih dahulu dalam jumlah atau volume yang kecil. Umumnya prosedur ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Selain itu, prosedur pengambilan darah arteri juga lebih mudah dan tidak sakit ketimbang pengambilan darah melalui vena.

Berikut tahapan tes analisa darah yang perlu Anda tahu:

  1. Pasien duduk atau dibaringkan di tempat tidur, lalu tim medis akan mencari letak arteri di bagian pergelangan tangan.
  2. Setelah arteri ditemukan, area tersebut dibersihkan dan dimasukkan jarum kecil. Umumnya pasien akan merasakan sedikit sakit saat proses ini dilakukan.
  3. Setelah jarum masuk ke kulit, darah akan diambil. Setelah darah terkumpul, jarum dilepas dan area bekas suntikan diberi kapas untuk menghentikan darah keluar. 

Untuk menjalankan tahapan tes diatas, pasien tidak memerlukan persiapan khusus. Namun tidak menutup kemungkinan dokter akan menyarankan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu dalam sikon tertentu.

Hasil Analisa Gas Darah

Setelah tes analisa gas darah selesai dilakukan, umumnya pasien akan merasa sedikit pusing dan mual. Itulah mengapa setelah tes selesai dilakukan, dokter akan meminta pasien untuk menunggu selama kurang lebih 30 menit guna melihat ada tidaknya reaksi.

Hasil analisa akan keluar dalam waktu singkat, yaitu sekitar 15 menit saja. Ada beberapa indikator yang dilihat pada pemeriksaan ini yang menentukan hasil, yaitu:

  • pH darah: keasaman atau pH darah diukur dengan melihat kadar ion hidrogen pada darah. Angka pH yang berada di bawah normal artinya darah bersifat asam. Sedangkan Ph darah yang lebih tinggi dari normal menandakan bahwa darah bersifat basa.
  • Bikarbonat: senyawa kimia yang berfungsi untuk mencegah pH darah terlalu asam atau bas
  • Tekanan parsial oksigen (PaO2): tekanan parsial oksigen diukur dengan melihat tekanan oksigen yang larut dalam darah. Tujuannya untuk mengukur seberapa baik aliran oksigen dari paru-paru. 
  • Tekanan parsial karbon dioksida (PsCO2): tekanan parsial karbon dioksida diukur dengan melihat tekanan karbon dioksida yang larut dalam darah. Tujuannya untuk mengukur apakah karbon dioksida dapat dikeluarkan dari tubuh dengan baik.
  • Saturasi oksigen: saturasi diukur dengan mengetahui kadar oksigen yang dibawa hemoglobin di dalam sel darah.

Hasil dari analisa gas darah sangat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, serta riwayat kesehatan seseorang. Secara umum, hasil dari tes ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu normal dan abnormal.

Hasil Normal

Hasil pemeriksaan analisa gas darah normal jika nilainya:

  • pH darah: 7,38 – 7,42
  • Bikarbonat: 22 – 28 mEq/L
  • Tekanan parsial oksigen: 75 – 100 mmHg
  • Tekanan parsial karbon dioksida: 38 – 42 mmHg
  • Saturasi: 94-100%

Hasil Abnormal

Hasil tes analisa gas darah yang abnormal dapat mengindikasikan kondisi medis tertentu, gambarannya adalah sebagai berikut:

pH darahBikarbonatPaCO2KondisiPenyebab
Di bawah normalDi atas normalDi atas normalAsidosis respiratorikPneumonia, PPOK, overdosis obat
Di atas normalDi bawah normalDi bawah normalAlkalosis respiratorikStress, cemas, gangguan paru
Di bawah normalRendahRendahAsidosis metabolikSyok, gagal ginjal, diabetes
Di atas normalTinggiTinggiAlkalosis metabolikHipokalemia

Mengingat angka acuan normal dan tidak normal cukup bervariasi, sebaiknya pasien berkonsultasi lebih lanjut mengenai hasil tes gas darah ini dengan dokter. Hal ini dikarenakan pengukuran yang dilakukan di laboratorium bisa saja berbeda.

Biaya Analisa Gas Darah

Untuk melakukan analisa gas darah, dibutuhkan biaya mulai dari Rp300 ribu hingga Rp1 jutaan tergantung dari tarif rumah sakit atau klinik. Harga juga dipengaruhi oleh alat apa saja yang digunakan untuk mengambil sampel darah. Untuk itulah, siapkan dana cadangan minimal 20% untuk berjaga-jaga.

Itulah beberapa hal mengenai analisa gas darah yang perlu Anda ketahui. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, konsultasikan pada dokter mengenai dampak atau risiko yang bisa saja muncul seperti mual, pusing, atau nyeri. Dan jangan lupa untuk berkonsultasi pada dokter mengenai hasil dari pemeriksaan guna mengetahui apakah dibutuhkan perawatan medis berikutnya atau tidak.

Bagikan artikel ini

Artikel Plebo lainnya